Monday 20 September 1993

barangkali aku sedang jatuh cinta


Barangkali aku sedang jatuh cinta
dipenghujung senja
kutabur sejuta angan
dibelel saku jeans ku

Gila...kataku dalam hati
sebeginikah cinta terpaku
merujuk masa lalu
ini cuma kebodohan

kenyataan sedang tersenyum
aku terbahak-bahak


Sby, 20 Agustus 93

selingkuh




Terpelanting dalam ke-aku-an
telah gugur daun

dibelum waktunya

perlahan kebawah


Suatu masa digores

dalam sayatan semu

bidadari sudah tak lembut lagi

kecantikannya bak setan mengerang

Ujarku ini apa

kenyataan berlari atau

semunya bayang dimata

sementara langit merah
bakar jiwa
yang memang tak basah

Sby, 20 Sep 93

Wednesday 15 September 1993

kan Ku ..


kan kugenggam tanganmu
di senja menguncup

perabuan membisu

kan kuraba dagumu
perlahan
desir hati tak tampak

kan kucium bibirmu
agar sepenggal cinta
tertoreh dalam makna

kan kutabur benih
fatamorgana dingin
dipersimpangan jalan

kan ku ..

kan ku ..


Sby, 15 Sep 93

Tuesday 14 September 1993

sudah kuputuskan



Aku sudah putuskan bahwa
aku suka kamu
terlalu banyak hal yang membuat
aku tak bisa menolak bayang kamu
hari-hariku sudah berubah warna
hanya karna kamu

Aku yakin ini bukan sebuah ketololan
mengharap malam minggu segera datang
kemudian kuisi buku harian
dengan kata cinta sepanjang masa

lalu ..
kalau bayang sudah menyatu dengan mimpi
kemudian dengan senyum
terajut sebuah khayal yang indah
membentang dalam malam yang terang
disisi bulan yang sedang tersenyum

lalu ..
biarkan saja
kita jalan terus


Sby, 14 Sep 93

Thursday 2 September 1993

pacar ku Meilina



Saat tenggadah
tak kutemu wajahmu dibulan
(lalu kubiarkan dia tetap bulat)

Saat kutoleh kesamping
ada senyum manis
terantuk debu jalan
(waktu itu aku yang tersipu)

Saat kuungkap perasaan
kupercaya
kamu juga begitu
(tak ada tepuk sebelah tangan)

Saat kugenggam lembut lima jari
ada sayang disana
kami terpaku dalam rasa
(Tuhan, biarlah terus begini)


Sby, 2 Sep 93