Sunday 3 April 2011

Bea siswa Mbak Jasmine

Anakku Jasmine
Selamat atas prestasi yang sudah kamu raih.
Selamat atas bea siswa yang kau dapat

Bukan karena nilai uangnya
Bukan karena kau terus traktir Papa,
Mama dan kakak adikmu di Pizza Hut
Bukan Sayang …

Papa, Mama hanya senang saja melihat …
Kamu bangga dengan bea siswamu
Kamu bangga dengan prestasimu
Kamu bangga dengan raihanmu
Kamu bangga dengan pembuktianmu

Selamat ya Mbak Jas…
Semoga sayap yang kau tekuni dari sekarang
Akan membawamu terbang setinggi-tingginya kelak

Tuesday 29 March 2011

Mimpi Ular

Sudah tiga hari terakhir istri saya selalu membicarakan tentang ular. Tiga malam yang lalu, istri saya bermimpi didatangi oleh seekor ular. Dan ular adalah pertanda buruk katanya. Representasi sebuah kejadian yang tidak kita inginkan. Mulai dari situ istri saya jadi kuatir.

Saat saya temani dia masak didapur, saat duduk bersama dimeja makan, topik mimpi ular jadi selipan pembicaraan. Juga diranjang kami menjelang tidur, ular lagi-lagi jadi bahan omongan.
“apa yang akan terjadi?” katanya cemas. Saya tersenyum bilang tak bakal ada apa-apa, jangan terlalu kuatir nanti malah kejadian benar. Dia juga tersenyum dan tetap kuatir, dapat saya lihat dari wajahnya.

Tahu kalau saya bukan orang tepat diajak ngobrol tentang yang beginian, dia tak banyak mendesak, tak bakal saya seriusi tahayul ini. Kalau buat obrolan ringan ayo saja, tak mengapa.
Dan mimpi ular itu tetap jadi misteri untuk istri saya, pertanyaan yang menggantung pada pikirannya, hatinya serta perasaannya.

Saya tetap renyah saja menyikapinya, karena saya memang tak pernah meyakini hal-hal yang begitu itu, dari dulu, dari ketika bahkan saya belum mengenal begitu banyak logika-logika.

Seorang nenek yang kebetulan duduk bersama istri saya di sela menunggu anak-anak disekolah , menyarankan untuk berdoa saja, memohon Yang di atas agar hal buruk tidak benar-benar terjadi dan semua itu diceritakan kembali kepada saya dimeja makan malamnya.
Saya kembali tersenyum, istri saya protes, orang di ceritain kok cuma tersenyum saja, katanya.

Setelah empat harinya, mimpi ular sudah berkurang jadi selipan obrolan. Hanya kadang saja saat ada berita tetangga, koran atau TV, masihlah juga mimpi ular ini diselip-selipkan, dihubung-hubungkan dengan kondisi keluarga kami.

Dan buat saya, selipan cerita ular itu hanyalah bumbu peyedap pembicaraan mesra kami seperti hari-hari kemarin dan besok.

Saturday 5 February 2011

walk the talk

bagaimana bisa
seorang yang disetiap perbincangan
selalu menyelipkan kata
walk the talk
practice what you preach
sanggup dengan mudahnya mengingkari
apa yang sering dikatakannya itu

kelak dia akan menyadari
bahwa ungkapan
mulutmu harimaumu
akan juga
menelan dirinya sendiri

Saturday 22 January 2011

rambut belah dua

Trend rambut belah dua muncul lagi. Masih lekat ingatan saya dulu, dulu sekali, jaman akhir SD sampai menjelang SMA, model rambut ala Herman Felani atau Rano Karno sangatlah popular. Setiap acara menggambar, kalau tokohnya lelaki saya pasti pilih model rambut belah dua ini. Keren, saking kerennya saya selalu bermimpi punya rambut seperti Rano Karno ini, meski tahu tak bakal mungkin karena rambut saya tipis, kering dan bercabang.

Banyak sebetulnya upaya sudah saya lakukan agar bisa punya rambut tebal belah dua. Sudah berapa kali saja kepala ini saya gunduli, cukur habis, lalu setiap mandi disiram dengan air dingin sebanyak-banyaknya biar akar rambut subur. Karena sahabat terdekat saya bilang nanti pas numbuh rambutnya jadi banyak dan tebal. Lalu saya keramas pakai merang, diolesi lendir daun lidah buaya, sampai rela berbau ria dengan minyak kemiri panggang. Tapi ya gak “ngefek blas”. Tetap saja rambut saya tipis, kering dan bercabang. Yang ada kelihatan hasil cuma sedikit bulu didada, bulu ketek agak banyak dan ehhheemmm saya jadi punya kumis, jenggot dan cambang yang lumayan deh, dari pada tidak ada sama sekali.

Dan sekarang, ketika usia saya mulai masuk kepala empat, tren rambut belah dua muncul lagi. Tidak pada orang seganteng Herman Felani atau Rano Karno tapi muncul lewat tokoh Gayus Tambunan yang koruptor itu. Dan karena wajah Gayus gak level banget dengan dua idola saya itu maka saya jadi kehilangan selera untuk ikutan trend rambut belah dua ini. Lagi pula sekarang lebih ga mungkin banget, karena selain tipis, kering dan bercabang, sekarang ini saya cuma punya rambut sedikit alias rontok alias agus/agak gundul sedikit.

Jadi lupakan Herman Felani, lupakan Rano Karno dan selamat tinggal Gayus.

Saya pingin jadi saya saja, jadi manusia yang berguna untuk sejawat disekitarnya.