Monday 18 January 2010

Sajak Ibu, by Wiji Thukul

Saya kutip puisi karya Widji Tukul
isinya daaalem banget, very inspiring ...


Sajak Ibu

ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
tetapi menangis ketika aku susah
ibu tak bisa memejamkan mata
bila adikku tak bisa tidur karena lapar

ibu akan marah besar
bila kami merebut jatah makan yang bukan hak kami
ibuku memberi pelajaran keadilan dengan kasih sayang
ketabahan ibuku mengubah rasa sayur murah jadi sedap

ibu menangis ketika aku mendapat susah
ibu menangis ketika aku bahagia
ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
ibu menangis ketika adikku keluar penjara

ibu adalah hati yang rela menerima
selalu disakiti oleh anak-anaknya
penuh maaf dan ampun
kasih sayang ibu
adalah kilau sinar kegaiban tuhan
membangkitkan haru insan

dengan kebajikan
ibu mengenalkan aku kepada tuhan

solo, 1986

Sunday 10 January 2010

umur ga bisa nipu

Umur memang ga bisa nipu. Terasa sekali saat akhir tahun kemarin kami liburan pulang ke Surabaya. Saya ambil cuti 3 minggu bersamaan dengan liburan Mid semester Tasya.

Seperti biasa perjalanan Lampung – Surabaya ditempuh dengan mobil pribadi. Single driver, maksudnya gw sendirian nyetir. Istri memang bisa dan punya SIM untuk nyetir, tapi ga tega aja nyuruh dia nyetir lagi sejak kejadian istri nabrak orang 2 tahun lalu.

Membayangkan 5-8 tahun yang lalu rasanya oke aja Lampung-Surabaya pp disetirin sendiri. Istirahat paling di kapal Ferry, pas isi bensin dan makan. Selebihnya ayo ajah ngegas terus biar cepet sampai.

Tapi kemarin ini, tobat bener deh. Rutenya sama, mobil juga ga beda-beda amat. Yang sekarang malah lebih enak dibanding 5 tahun yang lalu. Tapi ya itu, baru 5 jam jalan mata udah berat, terus pundak rasanya pegel bener minta istirahat. Ujung-ujungnya perjalanan jadi lambat banget.

Lampung-Surabaya yang biasanya 1,5 hari kemarin sampai 2,5 hari, ampyunnn deh…

Umur memang ga bisa nipu…


Bandar Lampung, 10 Jan 2010